ceritakan secara singkat perlawanan rakyat maluku terhadap dominasi portugis

Ternate merasa dirugikan dengan kedatangan Portugis tahun 1513 karena keserakahan Portugis dalam memonopoli rempah-rempah hingga pada 1533, Sultan Ternate menitahkan perang untuk mengusir Portugis di wilayah Maluku.

Sayang, dengan berbagai cara Portugis berhasil "meredakan" amarah rakyat Ternate dan perlawanan berakhir dengan damai sekaligus memperpanjang masa pendudukan Portugis di Maluku.

Perang berikutnya berkecamuk di tahun 1570 yang diawali oleh "penipuan" oleh Portugis karena benteng yang harusnya dijadikan kantor dagang (sehingga diberi izin pembangunan oleh rakyat) berubah menjadi markas militer untuk memperluas daerah jajahan Portugis dan memaksa rakyat hanya menjual rempah-rempah ke Portugis. Perang ini dipimpin oleh Sultan Hairun yang meninggal secara tragis karena diperdaya oleh Portugis.

Perang dlanjutkan oleh Sulta Baabullah dan berhasil menghalau Portugis yang akhirnya meninggalkan Ternate tahun 1975.