kebijakan deklarasi ekonomi masa demokrasi terpimpin mengalami kegagalan karena
Sejarah
fikry72
Pertanyaan
kebijakan deklarasi ekonomi masa demokrasi terpimpin mengalami kegagalan karena
1 Jawaban
-
1. Jawaban achimnurp04etl
Adapun sebab-sebab pokok kegagalan ekonomi terpimpin yang berlandaskan Deklarasi Ekonomi adalah :1. Penanganan masalah ekonomi tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak ada kontrol.2. Tidak adanya ukuran yang obyektif di dalam menilai sesuatu usaha atau hasil orang.
Berikut beberapa pembahasan lengkapnya :a. Situasi keuangan negara yang suram akibat pemberontakan PRRI-Permesta sebelum adanya deklarasi ekonomi.
b. Devaluasi nilai mata uang Rupiah dari Rp 500,00 menjadi Rp 50,00 dan menghapus Rp 1000,00 sebelum adanya deklarasi ekonomi
c. Pada tanggal 26 Mei 1963 dikeluarkan 14 pokok peraturan, tetapi peraturan-peraturan itu sendiri dalam pelaksanaannya bertentangan dengan prinsip-prinsip Deklarasi Ekonomi.
d. pada tahun 1961-1962 harga-harga pada umumnya naik menjadi 400%. Kondisi politis, yaitu konfrontasi dengan negara-negara Barat dan Malaysia, melibatkan Indonesia ke dalam situasi perang yang mempercepat proses kemerosotan ekonomi.
e. Di dalam melaksanakan ekonomi terpimpin pemerintah lebih menonjolkan terpimpin-nya daripada asas-asas ekonominya. Akibatnya ialah bahwa bidang kelembagaan ekonomi semakin terjerumus ke dalam kebiasan yang unsur terpimpinnya lebih dominan daripada unsur ekonominya yang efisien.
f. Struktur ekonomi Indonesia mengarah kepada etatisme (segala-galanya diatur atau dipegang oleh negara). Ekonomi terpimpin ala Deklarasi ekonomi lebih bersifat ekonomi peraturan yang menjurus menjadi ekonomi anarchi.
g. Pengeluaran negara bertambah besar karena prinsip-prinsip ekonomi diabaikan. Defisit dari tahun ke tahun meningkat 40 kali dari Rp 60,5 milyar menjadi Rp 2.514 milyar. Sedang penerimaan negara pada tahun 1960 menjadi Rp 53,6 milyar, hanya meningkat 17 kali pada tahun 1965 menjadi Rp 923,4 milyar.
h. Volume uang pada tahun 1960 Rp 47,8 milyar pada tahun 1965 menjadi Rp 2.775.0 milyar. Pada tahun 1966 dari bulan Januari-Agustus pengeluaran negara menjadi Rp 11 milyar, sedang penerimaan negara hanya Rp3,5 milyar.
i. Defisit yang berjumlah Rp 7,5 milyar menambah volume dalam sirkulasi. Defisit yang semakin meningkat ditutup dengan pencetakan uang baru tanpa perhitungan bahwa hal tersebut menambah beratnya inflasi.
j. Pada tahun 1966 inflasi mencapai 600%. Berdasarkan Penetapan Presiden No. 8/1965 tanggal 11 Mei 1965 organisasi bank-bank pemerintah dipusatkan ke dalam satu tangan, yaitu di tangan Menteri Urusan Bank Sentral.
k. Bank-bank pemerintah menjadi unit-unit daripada Bank Negara Indonesia. Tindakan ini menyebabkan timbulnya spekulasi dan penyelewengan-penyelewengan pengguna uang negara karena tidak adanya kontrol.