IPS

Pertanyaan

tuliskan pemecahan masalah dari integrasi berikut
paskibar bendera merah putih

1 Jawaban

  • Keberagaman Budaya dan Pemecahannya

    Dalam praktek kehidupan bernegara dan bermasyarakat, konflik akibat adanya perbedaan bisa saja terjadi dalam masyarakat yang serba multikultur jika perbedaan itu tidak dilandasi dengan saling menghormati dan menghargai, serta masing-masing menuruti egonya. Masih bisa kita ingat peristiwa sambas, peristiwa Ambon, peristiwa Makassar, peristiwa Papua, dan sebagainya. Secara umum masalah-masalah yang bisa timbul akibat keberagaman budaya di antaranya adalah sebagai berikut :
    1. Primordialisme
    Primordialisme adalah ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat-istiadat. Sifat ikatan primordial ditandai dengan sentimen kedaerahan, kesukuan, keagamaan dan hal-hal lain yang bersifat inklusif. Sifat primordialisme yang sempit dan berlebihan merupakan sikap yang menghambat terhadap proses integrasi bangsa dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
    Misalnya orang sunda akan memiliki ikatan kuat terhadap daerah dan kebudayaannya. Orang islam akan memiliki ikatan yang kuat terhadap islamnya, demikian juga dengan agama atau suku bangsa lainnya akan memiliki ikatan-ikatan itu. Jika ikatan itu berlebihan dan sempit, misalnya memandang bahwa suku bangsanya paling baik, paling dihargai, paling dihormati, paling berhak atau menganggap rendah terhadap suku bangsa yang lain, maka inilah yang dinamakan primordialisme.
    2. Konflik dan Integrasi Bangsa
    Keberagaman budaya masyarakat Indonesia ini dapat menjadi potensi konflik besar yang dapat menghancurkan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Perbedaan aspirasi dalam suatu suku bangsa dalam masyarakat adalah pihak memaksakan kehendak, menginginkan aspirasinya yang harus diutamakan terlebih dahulu, bila masing-masing pihak tidak bisa kompromi, maka yang akan terjadi adalah konflik, pertikaian, dan pengecahan diantara mereka.
    Contoh beberapa kali konflik yang terjadi akibat dari pertentangan antara suku bangsa dan perbedaan ideologi, diantaranya yaitu pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS); pemberontakan di Aceh; pemberontakan yang dilakukan GPK Papua; pertikaian antara suku bangsa Madura suku bangsa Dayak; kerusuhan di Poso dan Ambon, dan sebagainya.
    3. Integrasi Nasional
    Integrasi nasional adalah penyatuan seluruh wilayah, masyarakat, dan bangsa indonesia menjadi kesatuan yang buat dan utuh. Ini yang harus tetap dijaga oleh bangsa indonesia di tengah keberagaman budaya masyarakatnya.
    4. Stereotif Etnis (Suku Bangsa)
    5. Warnaen, secara sederhana mendefininisikan stereotif etnis sebagai kepercayaan yang dianut bersama oleh sebagian besar warga suatu golongan etnis tentang sifat-sifat khas dari berbagai golongan etnis, termasuk golongan etnis mereka sendiri. Stereotif merupakan pandangan-pandangan subyektif dari suatu etnis atau suku bangsa tertentu terhadap etnis atau suku bangsa lainnya atau tentang etnisnya sendiri. Misalnya orang jawa menganggap kepada orang Batak itu sebagai orang yang kasar, pemarah gampang berkelahi, terbuka, pemberani,berani mengatakan tidak. Sementara orang Batak memandang orang Jawa itu sebagai orang yang halus,ramah, bersahabat,mudah tersinggung,tertutup,pandai berpura-pura,kurang pemberani.
    Upaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling kerjasama diantara suku-suku bangsa yang berbeda-beda di negara-negara multietnik seperti indonesia merupakan masalah yang cukup berat. Berbagai upaya yang harus di lakukan secara terus menerus oleh semua pihak, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat indonesia sendiri.
    Metode-metode yang dilakukan dalam memecahkan masalah akbat konflik karena keberagaman budaya adalah sebagai berikut:
    a. Metode kompetisi (competition)
    Yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan, sehingga akan muncul pihak yang menang dan kalah.
    b. Metode menghindari (Avoidance)
    Yaitu pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik.
    c. Metode akomodasi (Accomodation)
    Yaitu metode pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai yang bertujuan untuk sementara. Metode ini di terapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan.
    d. Metode kompromi(Compromise)
    Yaitu pemecahan masalah dengan melakukan perundingan damai. Metode ini tidak dilakukan untuk mencari yang menang dan kalah tetapi untuk mencari akar permasalahan.
    e. Metode Kalaborasi(Collaboration)
    Yaitu metode pemecahan masalah dengan memberi keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih.
    f. Metode pengurangan konflik
    Yaitu metode yang bertujuan untuk menekan dan mengurangi terjadinya antagonisme yang di timbulkan konflik.

Pertanyaan Lainnya